LAHORE: Pemerintah AS belum mengumumkan imbalan apa pun bagi ketua JuD Hafiz Saeed, yang menjadi tersangka serangan teror Mumbai, kata Duta Besar AS untuk Pakistan Cameron Munter, menyalahkan media Pakistan karena “salah melaporkan” masalah tersebut. “Media Pakistan sangat aktif dan bertanggung jawab, namun mereka salah memberitakan isu Hafiz Saeed. Meski Hafiz Saeed merupakan tersangka pelaku serangan teror Mumbai, namun pemerintah AS belum memberikan imbalan/hadiah apa pun untuknya,” kata Munter. kata surat kabar Dawn.
Dia mengatakan hal ini saat menjawab berbagai pertanyaan dalam jumpa pers setelah berpidato di jamuan makan malam tahunan American Business Forum (ABF) di Lahore pada hari Sabtu. Dia mengatakan program penghargaan AS untuk keadilan didasarkan pada informasi yang diterima yang dapat mengarah pada penangkapan atau hukuman terhadap siapa pun yang dinyatakan teroris oleh PBB (tidak secara khusus Hafiz Saeed) dari negara mana pun.
Pada minggu pertama bulan April, situs web Rewards for Justice mengumumkan bahwa informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman terhadap ketua Jamaat-ud-Dawa (JuD) Saeed, 61, akan diberi hadiah hingga USD 10 juta.
Berbicara tentang upaya yang sedang berlangsung untuk menjaga perdamaian di Afghanistan, utusan AS mengatakan bahwa pertemuan trilateral Pakistan, Amerika Serikat dan Afghanistan baru-baru ini diadakan di Islamabad untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Meski peran Pakistan dan Amerika Serikat adalah membantu proses dialog untuk mencapai solusi atas masalah ini, Afghanistan sendiri pada akhirnya harus membuat solusi atas masalah ini,” ujarnya.
Saat mengomentari hubungan Pakistan dan AS saat ini, Munter mengakui ada kurangnya kepercayaan dalam hubungan kedua negara. “Tetapi ketidakpercayaan tersebut dapat diatasi dengan melakukan dialog, diskusi dan kontak antar masyarakat antara kedua negara,” ujarnya. Munter mengatakan masa depan yang baik bagi Pakistan dan Amerika masing-masing terletak pada perdagangan dan investasi.
LAHORE: Pemerintah AS belum mengumumkan imbalan apa pun bagi ketua JuD Hafiz Saeed, yang menjadi tersangka serangan teror Mumbai, kata Duta Besar AS untuk Pakistan Cameron Munter, menyalahkan media Pakistan karena “salah melaporkan” masalah tersebut. “Media Pakistan sangat aktif dan bertanggung jawab, namun mereka salah memberitakan isu Hafiz Saeed. Meski Hafiz Saeed merupakan tersangka serangan teror Mumbai, pemerintah AS belum memberikan imbalan/hadiah apa pun untuknya,” kata Munter seperti dikutip kata surat kabar Dawn. Dia mengatakan hal ini saat menjawab beberapa pertanyaan selama konferensi pers setelah berpidato di jamuan makan malam tahunan American Business Forum (ABF) di Lahore pada hari Sabtu. Dia mengatakan program penghargaan AS untuk keadilan didasarkan pada informasi yang diterima yang dapat mengarah pada penangkapan atau hukuman terhadap siapa pun yang dinyatakan teroris oleh PBB (tidak secara khusus Hafiz Saeed) dari negara mana pun. Pada minggu pertama bulan April, situs web Rewards for Justice mengumumkan bahwa informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman terhadap ketua Jamaat-ud-Dawa (JuD) Saeed, 61, akan diberi hadiah hingga USD 10 juta.googletag.cmd. (fungsi) () googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Berbicara tentang upaya yang sedang berlangsung untuk menjaga perdamaian di Afghanistan, utusan AS mengatakan bahwa pertemuan trilateral Pakistan, Amerika Serikat dan Afghanistan baru-baru ini diadakan di Islamabad untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Meski peran Pakistan dan Amerika Serikat adalah membantu proses dialog untuk mencapai solusi atas masalah ini, Afghanistan sendiri pada akhirnya harus membuat solusi atas masalah ini,” ujarnya. Saat mengomentari hubungan Pakistan dan AS saat ini, Munter mengakui ada kurangnya kepercayaan dalam hubungan kedua negara. “Tetapi ketidakpercayaan tersebut dapat diatasi dengan melakukan dialog, diskusi dan kontak antar masyarakat antara kedua negara,” ujarnya. Munter mengatakan masa depan yang baik bagi Pakistan dan Amerika masing-masing terletak pada perdagangan dan investasi.