TORONTO: Seorang pilot Air Canada yang mengantuk dan secara keliru percaya bahwa jetnya akan menabrak pesawat militer AS terpaksa melakukan penyelaman mendadak yang melukai 16 penumpang dan awak penerbangan transatlantik, kata sebuah laporan.

Laporan Dewan Keselamatan Transportasi yang dirilis Senin merinci 46 detik saat pesawat menukik dan mundur dalam penerbangan Air Canada semalam dari Toronto ke Zurich pada Januari 2011. Mereka yang terluka tidak mengenakan sabuk pengaman, kata laporan itu.

Menurut laporan tersebut, petugas pertama pesawat sedang tidur selama masa istirahat yang bertujuan untuk mengatasi kelelahan pilot ketika laporan kapten mengenai posisi mereka membangunkannya.

Pada saat yang sama, sebuah pesawat Angkatan Udara AS mendekati sekitar 300 yard (meter) di bawah. Hal ini memicu peringatan kabin, yang disampaikan oleh kapten kepada petugas pertama.

Kopilot yang “bingung dan kehilangan arah” awalnya mengira planet Venus adalah pesawat yang mendekat, kata laporan itu. Ketika dia menyadarinya, dia pikir itu datang langsung ke arah mereka. Dia mengesampingkan autopilot dengan menekan kolom kontrol dengan kuat, membuat jet menukik.

Empat belas penumpang dan dua pramugari di antara 103 orang yang tertidur di dalam pesawat menabrak beberapa bagian pesawat dan menderita luka dan memar.

Kapten mendapatkan kembali kendali saat pesawat militer AS lewat dengan selamat dan membawa pesawat kembali ke ketinggian jelajah.

“Peristiwa ini menyoroti tantangan dalam mengelola kelelahan di dek penerbangan,” kata Jon Lee, penyelidik yang bertanggung jawab, dalam sebuah pernyataan.

Tujuh dari korban luka dirawat di rumah sakit tiga jam kemudian setelah mereka tiba di Zurich.

Penyelidikan menemukan bahwa petugas pertama, yang tidur sekitar 75 menit, mengalami “inersia tidur” yang diperburuk oleh kelelahan.

Laporan tersebut mengatakan awak pesawat tidak mengikuti prosedur standar untuk “tidur siang strategis”, yang biasanya berlangsung selama 40 menit. Pilot seharusnya memiliki waktu 15 menit setelah tidur siang untuk bangun dengan benar sebelum mengambil kendali, sesuai dengan protokol keselamatan.

Kapten. Paul Strachan, presiden Asosiasi Pilot Air Canada, mengatakan insiden tersebut menunjukkan bahwa Kanada harus mewajibkan pilot ketiga untuk penerbangan transatlantik menuju timur daripada waktu istirahat dalam penerbangan.

“Peraturan Kanada sangat tidak peka terhadap ilmu kelelahan,” kata Strachan.

Juru bicara Air Canada Peter Fitzpatrick mengatakan perusahaannya telah mengambil langkah untuk mengatasi masalah kelelahan tersebut. Pilot yang merasa terlalu lelah untuk terbang harus melaporkannya, dan sistem non-penalti memungkinkan mereka untuk mundur dari tugas.

Result Sydney