KOLOMBO: Keputusan India menentang Sri Lanka di Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) pada tanggal 22 Maret tidak akan berdampak buruk pada hubungan bilateral, tegas Menteri Luar Negeri negara kepulauan itu GL Peiris. Pengubah permainan

Namun, Peiris mengatakan keputusan India untuk mendukung resolusi AS merupakan sebuah “kejutan”. “Saya tidak akan menyembunyikan fakta bahwa pernyataan Perdana Menteri Manmohan Singh di Lok Sabha, tiga hari sebelum pemungutan suara mengenai resolusi bahwa India cenderung untuk memilih resolusi tersebut, merupakan sebuah pengubah permainan yang membuat banyak negara memihak Lanka. berubah pikiran,” kata Peiris. Menurutnya, Lanka memiliki mayoritas “satu atau dua” di dewan yang beranggotakan 47 orang sebelum deklarasi India.

Normalitas dengan AS

Ditanya tentang masa depan hubungan AS-Lanka dalam konteks tindakan AS di Jenewa, Peiris mengatakan bahwa dalam kasus AS juga, hubungan tidak bisa disandera hanya karena satu peristiwa.

“Kami memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat. Lebih dari 5.000 pelajar asal Sri Lanka belajar di AS dan AS adalah pembeli utama pakaian kami. Ada kerja sama militer juga,” katanya. Peiris lebih lanjut mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton pada bulan April, dan tanggal kunjungannya sedang ditentukan.

Penginternasionalan

Peiris mengatakan resolusi UNHRC telah “menginternasionalkan” isu etnis Lanka sehingga merugikan proses rekonsiliasi di negara kepulauan itu. “Tekanan dari luar menghambat rekonsiliasi. Namun Lanka bertekad untuk tidak tunduk pada tekanan apa pun atau menyetujui apa pun di bawah tekanan. Pemerintah akan mengatasi masalah hak asasi manusia sesuai dengan kebutuhannya melalui proses konsultasi internal yang dilakukan di dalam negeri,” katanya.

UNHRC akan dilibatkan

Namun, Kolombo akan terus melibatkan UNHRC, tambah Menteri Mahinda Samarasinghe. “Ada peta jalan hak asasi manusia dan kami akan memberitahu UNHRC tentang kemajuan yang kami capai pada bulan Juli dan September-Oktober. Tanggal 2 November kita akan menghadapi Universal Periodic Review (UPR) seperti yang kita lakukan empat tahun lalu,” ujarnya.

LLRC “melebihi” mandatnya

Keraguan muncul terhadap implementasi rekomendasi LLRC yang merupakan salah satu poin utama resolusi UNHRC.

togel hongkong