KAIRO: Para militan mengunggah sebuah video online yang memperlihatkan seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai diplomat Saudi yang diculik oleh al-Qaeda di Yaman, menyerukan kepada penguasa Arab Saudi untuk menanggapi tuntutan para penculiknya dan menyelamatkan nyawanya.

Dalam klip berdurasi empat menit yang muncul di situs militan Jumat malam, seorang pria yang mengaku sebagai Abdullah al-Khaldi meminta Raja Abdullah untuk mengabulkan tuntutan para penculik, termasuk pembebasan perempuan yang ditahan. Video tersebut memuat logo cabang media al-Qaeda, al-Malahem.

Al-Khaldi, yang merupakan wakil konsul Arab Saudi di kota pelabuhan Aden Yaman, diculik pada akhir Maret. Cabang Al-Qaeda di Yaman mengaku bertanggung jawab.

“Saya memohon kepada Raja Abdullah, Penjaga Dua Masjid Suci dan pemerintah Saudi, untuk menyelamatkan saya dan mengeluarkan saya dari (penahanan) organisasi Al-Qaeda dengan imbalan pembebasan saudara perempuan yang ditahan.. dan sisanya mengenai tuntutan tersebut,” kata al-Khaldi. Dia tidak mengatakan apa saja tuntutan lainnya, namun para pejabat Saudi mengatakan para penculik juga meminta uang tebusan.

Al-Khaldi mengatakan dalam video tersebut bahwa rekan-rekannya bekerja sebagai mata-mata untuk membantu Amerika. Dia mengatakan tiga pejabat keamanan Saudi terlibat dalam “mengumpulkan informasi dan data, serta memantau situs dan komandan al-Qaeda… dan informasi tersebut diteruskan ke pasukan AS untuk mengirim pesawat ke sasaran tersebut.”

Al-Khaldi, yang tampil mengenakan jubah Arab putih ala Saudi dan hiasan kepala kotak-kotak, memohon kepada raja untuk mengembalikannya ke keluarganya.

Kementerian Dalam Negeri Saudi mengkonfirmasi penculikan tersebut dan mengatakan bahwa seorang warga negara Saudi yang masuk dalam daftar tersangka teror paling dicari di kerajaan tersebut, Mashaal Rasheed al-Shawdakhi, menyampaikan tuntutan tersebut melalui telepon ke kedutaan mereka di Yaman. Pihak Saudi mengatakan bahwa tuntutan al-Qaeda termasuk pembayaran uang tebusan dan pembebasan tahanan utama al-Qaeda, baik warga Saudi maupun Yaman, yang saat ini berada di penjara Saudi, serta setengah lusin tahanan wanita yang ditahan di sana.

Kementerian dalam negeri mengatakan al-Shawdakhi memperingatkan bahwa diplomat tersebut bisa dibunuh jika tuntutannya tidak dipenuhi.

Gejolak politik di Yaman telah menciptakan kekosongan keamanan di negara tersebut, sehingga memberikan peluang bagi al-Qaeda untuk merebut sebagian besar wilayah di wilayah selatan yang bergolak. Pasukan pemerintah baru-baru ini melancarkan beberapa serangan terhadap kota-kota yang dikuasai militan.

Amerika Serikat memberikan dukungannya kepada presiden baru Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi, yang berjanji menjadikan pemberantasan al-Qaeda sebagai prioritas utama.

Togel Hongkong Hari Ini