RAMANATHAPURAM: Berjuang mengatasi kegagalan musim sebelumnya, pengumuman baru-baru ini yang menyatakan 11 blok di distrik tersebut sebagai ‘bencana kekeringan sedang’ telah membuat para petani bahagia. Meskipun wilayah tersebut menerima curah hujan yang tiada henti selama beberapa hari berturut-turut, para petani masih harus melakukan pekerjaan persiapan di beberapa blok. Namun, para pejabat mengatakan bahwa dengan selesainya pembajakan musim panas, pekerjaan persiapan kemungkinan akan selesai sebelum dimulainya musim samba (panen kedua).
Menurut sumber, lebih dari 70% total penanaman padi di kabupaten tersebut telah layu karena masalah irigasi, sehingga menyebabkan para petani berada dalam krisis keuangan yang besar. “Setelah beberapa bulan protes terus-menerus, distrik tersebut dinyatakan sebagai daerah yang terkena dampak kekeringan sedang. Namun, kompensasi atas kehilangan panen belum didistribusikan. Dalam situasi seperti ini, distrik tersebut mengalami serangkaian curah hujan (dengan curah hujan yang tinggi). rata-rata 13,2 mm dan sekitar 63% curah hujan berlebihan dalam dua minggu di kabupaten tersebut, menurut laporan Departemen Meteorologi), para petani di berbagai blok masih lambat untuk memulai pekerjaan persiapan tahun ini, terutama di 11 blok yang terakhir. tahun menghadapi masalah irigasi,” tambah sumber.
Berbicara mengenai hal ini, M Gavaskar, seorang petani dan pengurus asosiasi petani RS Mangalam dan Thiruvadanai, mengatakan kegagalan musim lalu telah membuat para petani terlilit hutang dan banyak yang bahkan tidak dapat membayar kembali pinjaman tanamannya. “Jadi para petani agak enggan untuk mulai bekerja pada musim ini. Biasanya setelah hujan pertama, para petani akan mulai membajak sawah, namun tahun ini kami sedikit enggan untuk melakukannya. Namun, kami tidak akan meninggalkan budidaya. namun hal ini akan dimulai dengan kecepatan yang lebih lambat. Kami mengapresiasi pengumuman mengenai daerah yang terkena dampak kekeringan. Kami selanjutnya meminta pemerintah TN untuk memberikan kompensasi dan perlindungan asuransi bagi para petani yang akan menyelesaikan masalah keuangan para petani. bantu kami juga untuk memulai program ini. bekerja untuk musim ini tanpa rasa khawatir,” tambahnya.
Seorang pejabat senior di departemen pertanian menambahkan bahwa semua petani di distrik tersebut telah menyelesaikan pembajakan musim panas pada awal bulan Mei. Musim dimulai sekitar minggu terakhir bulan Agustus. Pada saat itu, para petani akan menyelesaikan pekerjaan persiapan dan membajak berdasarkan datangnya hujan. Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini Departemen Meteorologi memperkirakan curah hujan yang menjanjikan pada musim hujan ini. petani bisa dilibatkan dalam budidaya Samba,” ujarnya seraya menambahkan bahwa ganti rugi atas kerusakan tanaman akan segera cair.