Lebih dari 300 orang mengalami kematian yang mengenaskan ketika kebakaran menghanguskan dua pabrik, satu di Karachi dan satu lagi di Lahore. Tragedi yang lebih besar terjadi di kota pelabuhan di mana sedikitnya 289 orang tewas dalam salah satu kebakaran terburuk yang pernah terjadi di Pakistan dalam beberapa waktu terakhir.

Pada Selasa sore, kebakaran melanda sebuah pabrik sepatu di kota metropolitan Lahore di bagian timur, menewaskan 25 orang. Beberapa jam kemudian pada malam itu, kebakaran besar terjadi di sebuah pabrik garmen di Kota Baldia, Karachi, menewaskan 289 orang dalam semalam.

Di Karachi, ada begitu banyak jenazah yang dikirim ke rumah sakit sehingga tidak ada cukup ruang untuk jenazah di kamar mayat.

Setidaknya 1.000 pekerja berada di pabrik Karachi pada saat kebakaran terjadi, ketika mereka hendak menerima gaji, Geo News melaporkan.

Banyak jenazah yang terbakar hingga tak bisa dikenali lagi, kata para pejabat. Setidaknya 26 dari 60 jenazah yang teridentifikasi telah diserahkan kepada keluarga mereka, lapor Xinhua.

“Kami menemukan puluhan orang tewas di sebuah ruangan besar di basement pabrik. Seluruhnya terbakar dan sebagiannya membara, yang kami padamkan sebelum membawa jenazah ke rumah sakit,” kata Kepala Pemadam Kebakaran Karachi kepada Geo News Ehtesham Salim, dikutip.

Anggota keluarga yang putus asa menangis ketika tim penyelamat bergegas membantu para pekerja yang terjebak.

Ketua Menteri Sindh Syed Qaim Ali Shah mengumumkan kompensasi bagi keluarga korban dan mereka yang terluka. Rs.300.000 akan diberikan kepada keluarga almarhum dan Rs.50.000 kepada yang terluka.

Jumlah korban terus meningkat sepanjang malam seiring jenazah demi jenazah dibawa keluar dari gedung yang terbakar. Perempuan dan anak-anak juga termasuk di antara korban tewas dan terluka.

Abdus Salam, seorang dokter di Rumah Sakit Sipil Karachi, menggambarkan pabrik tersebut berbahaya karena konstruksinya yang lemah, tidak memiliki pintu darurat dan terdapat retakan di dinding.

Komisaris Karachi Roshan Ali Sheikh mengatakan, korban massal dalam kebakaran tersebut terjadi akibat penutupan pintu darurat oleh pemilik pabrik.

Beberapa pekerja pabrik terluka ketika mereka melompat keluar dari jendela gedung berlantai empat dalam upaya menyelamatkan nyawa mereka.

Mohammad Saleem, 32 tahun, yang kakinya patah setelah melompat dari lantai dua, mengatakan kepada Geo News bahwa dia dan rekan-rekannya sedang bekerja keras saat kejadian itu terjadi.

“Mengerikan sekali, tiba-tiba seluruh lantai dipenuhi api dan asap dan panasnya sangat menyengat sehingga kami bergegas ke jendela, memecahkan kisi-kisi baja dan kacanya lalu melompat keluar,” katanya.

Sumber rumah sakit mengatakan banyak korban meninggal karena mati lemas.

Seluruh pasukan pemadam kebakaran di Karachi telah dikerahkan untuk memadamkan api. Setidaknya 40 petugas pemadam kebakaran memadamkannya.

Snorkel juga digunakan untuk menurunkan orang dari atap pabrik yang berubah menjadi bola api.

Sumber menyebutkan, sekitar 2.000 orang dipekerjakan di pabrik garmen seluas 2.000 meter persegi itu.

Dalam peristiwa kebakaran besar kedua, sedikitnya 25 orang tewas setelah kebakaran terjadi di pabrik sol sepatu di Lahore.

Pemilik pabrik dan putranya termasuk di antara korban tewas.

Sedikitnya 45 orang sedang bekerja saat api melalap pabrik yang terletak di jalan sempit itu.

Lokasi pabrik yang sulit dijangkau membuat petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api dan menyelamatkan korban yang terjebak di dalamnya.

Petugas penyelamat harus melubangi dinding dan memecahkan jendela agar dapat memasuki gedung guna mengeluarkan korban luka.

Seorang pejabat mengatakan ledakan generator listrik memicu bahan kimia dan butiran plastik.

Beberapa industri rumahan yang beroperasi di rumah tinggal berlokasi di kawasan Jalan Band Lahore.

Menteri Dalam Negeri Rehman Malik dikutip oleh media mengatakan bahwa Badan Investigasi Federal sedang menyelidiki kebakaran yang terjadi di Karachi dan Lahore pada hari yang sama, untuk mengetahui kaitannya dengan terorisme.

Sebuah kasus pembunuhan telah diajukan terhadap pemilik dan manajemen Pabrik Garmen Karachi, menurut Menteri Penerangan Sindh.

Ketua Pengadilan Tinggi Sindh memperhatikan kebakaran pabrik garmen tersebut.

Sebuah petisi telah diajukan ke Pengadilan Tinggi mengenai kebakaran tersebut, setelah itu pemberitahuan dikeluarkan kepada Sekretaris Perindustrian, Komisaris Kota, Wakil Jaksa Agung, Inspektur Jenderal Polisi Sindh dan Direktur Jenderal Penjaga Hutan.

hongkong prize