WASHINGTON: Presiden Barack Obama kembali ke agendanya yang biasa yaitu memperbaiki perekonomian Amerika dan memenangkan masa jabatan presiden yang kedua, mengakhiri tiga hari pertemuan puncak di Amerika Latin yang menghasilkan hasil beragam dan dirusak oleh skandal Dinas Rahasia.
Masalah dalam negeri segera menjadi perhatian, dan Senat dijadwalkan melakukan pemungutan suara pada hari Senin mengenai usulan Obama untuk menaikkan pajak bagi para jutawan. Proposal tersebut kecil kemungkinannya untuk lolos di Kongres, namun Obama melihatnya sebagai tema tahun pemilu ketika ia berusaha memberikan perbedaan yang tajam antara dirinya dan calon penantangnya dari Partai Republik, Mitt Romney.
Obama kembali ke Washington Minggu malam dengan perjanjian perdagangan bebas penting dengan Kolombia yang siap diberlakukan sepenuhnya bulan depan dan pertemuan penting dengan para pemimpin Amerika Latin yang tidak mampu mengkompromikan upaya diplomasinya.
Namun perjalanan akhir pekan ke Cartagena, Kolombia, untuk menghadiri KTT Amerika keenam juga menggarisbawahi perpecahan lama dan baru yang ada antara Amerika Serikat dan negara-negara tetangganya di selatan, mulai dari isolasi AS terhadap Kuba hingga seruan beberapa pemimpin Amerika Latin untuk mengakhiri kekerasan terhadap Kuba. lubang angin. kartel narkoba dengan melegalkan narkoba.
Perjalanan itu dirusak oleh tuduhan yang tidak pantas terhadap personel Dinas Rahasia dan anggota dinas militer yang bekerja di bidang keamanan di Cartagena menjelang kedatangan Obama. Obama mengatakan pada konferensi pers di Cartagena bahwa jika tuduhan itu benar, “tentu saja saya akan marah.”
Dinas Rahasia telah mengirim 11 agen pulang dan menempatkan mereka dalam cuti karena pelanggaran sementara badan tersebut menyelidiki apa yang terjadi. Lima anggota militer yang bekerja dengan Dinas Rahasia dikurung di beberapa tempat menunggu penyelidikan atas dugaan skandal prostitusi.
Saya berharap penyelidikan ini dilakukan secara menyeluruh dan ketat, kata Obama. “Kami mewakili rakyat Amerika Serikat, dan ketika kami bepergian ke negara lain, saya berharap kami menjunjung standar tertinggi.”
Kisah ini mungkin juga akan tetap hidup di Kongres di mana setidaknya satu ketua komite Partai Republik menyatakan bahwa skandal tersebut mungkin bukan sebuah insiden yang terisolasi.
Obama mulai bergerak ke arah isu-isu dalam negeri bahkan ketika ia menyelesaikan bisnisnya di Cartagena. Pada konferensi pers tersebut, dengan didampingi Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, Obama dengan tegas membela proposal pajaknya.
“Saya ingin semua orang ingat, saya akan mengatakan ini berulang kali: Ini bukan argumen untuk mengambil dari A untuk diberikan kepada B. Ini bukan argumen redistribusi yang kami lakukan. Kami berdebat tentang bagaimana caranya mari kita tumbuhkan perekonomian agar sejahtera di lingkungan abad ke-21 yang kompetitif ini,” ujarnya.