Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tunisia Rafik Abdesslem di Washington di tengah gelombang protes anti-AS di dunia Arab yang dipicu oleh sebuah film yang diduga menghina Islam.

Clinton berterima kasih kepada pemerintah Tunisia karena membantu mengamankan kedutaan AS di tengah protes baru-baru ini. Dia mengatakan Washington “memantau kejadian tersebut dengan cermat”, lapor Xinhua.

Menekankan prioritas Amerika untuk melindungi diplomatnya, Clinton mendesak semua pemerintah untuk menjunjung tinggi tugas mereka dalam membela misi diplomatik asing.

“Tempat-tempat tersebut harus menjadi tempat yang aman dan terlindungi bagi pemerintah untuk bertukar pandangan dan menangani isu-isu yang sangat penting, dan para pemimpin di seluruh dunia harus berdiri dan diperhitungkan untuk menolak kekerasan dan meminta pertanggungjawaban pelaku kekerasan,” kata Menteri Luar Negeri. .

Abdesslem menyatakan “penyesalan dan kecaman penuh dan keras” atas penyerbuan kedutaan besar AS di Tunisia pekan lalu.

Dia mengatakan pihak berwenang Tunisia telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kedutaan AS dan kepentingan AS lainnya di negara tersebut.

Abdesslem yakin pemerintahnya memiliki kemampuan untuk melindungi semua institusi swasta dan publik di Tunisia.

Protes anti-Amerika baru-baru ini meletus di dunia Arab atas sebuah film yang diduga menghina Nabi Muhammad.

Data Sidney