Amerika Serikat telah menyatakan keprihatinan besar atas ancaman yang terus ditimbulkan oleh Lashkar-e-Taiba terhadap stabilitas di Asia Selatan, dan telah meminta Pakistan untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap kelompok teroris yang bertanggung jawab atas serangan Mumbai pada bulan November 2008.

“Kami telah mendorong Pakistan untuk mengambil tindakan lebih banyak terhadap Lashkar-e-Taiba,” kata koordinator kontraterorisme Daniel Benjamin kepada wartawan hari Selasa dalam laporan khusus mengenai laporan terorisme tahunan Departemen Luar Negeri.

“Kami tentunya ingin melihat lebih banyak kemajuan dalam persidangan mengenai kekejaman Mumbai,” katanya, sambil menekankan bahwa LeT “tidak diragukan lagi tetap menjadi kekhawatiran utama dalam lanskap teror.”

Benjamin mengatakan dia tidak melihat adanya penurunan kekuatan LeT dan “ancaman terhadap stabilitas di Asia Selatan”.

Laporan Departemen Luar Negeri AS sendiri juga memperingatkan bahwa “teroris yang menjadi musuh hubungan India-Pakistan, seperti LeT, telah lama berencana menggagalkan kemajuan apa pun dengan melancarkan serangan baru.”

Kekerasan sporadis di Kashmir dan upaya infiltrasi dari wilayah Pakistan melintasi Garis Kontrol juga tetap menjadi kekhawatiran serius bagi pemerintah India, katanya.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa India telah meningkatkan upaya peningkatan kapasitas kontra-terorisme dan kerja sama dengan komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat.

Meskipun jumlah kematian akibat kekerasan teroris lebih rendah dibandingkan tahun 2010, hilangnya lebih dari 1.000 nyawa “masih menjadikan India salah satu negara yang paling parah dilanda terorisme dan salah satu negara yang paling menjadi sasaran kelompok teroris transnasional seperti LeT. “

Serangan teroris pada tahun 2011 di Mumbai dan Delhi, serta kekerasan Maois/Naxalite di wilayah lain di negara tersebut, semakin menggarisbawahi fakta bahwa India adalah target serangan teroris, kata laporan itu.

Tinjauan terhadap terorisme dan kelompok teroris di seluruh dunia menemukan bahwa kematian Osama bin Laden tahun lalu dalam serangan AS di tempat persembunyiannya di Abbotabad, Pakistan, bersamaan dengan pembunuhan para agen penting Al Qaeda di Pakistan, “menempatkan jaringan tersebut berada pada jalur yang buruk.” penurunan yang akan sulit untuk dibalikkan.”

Laporan tersebut mengatakan kematian Iyas Kashmiri pada bulan Juni dan pembunuhan Atiya Abdul Rahman pada bulan Agustus, orang kedua yang memegang komando Al-Qaeda setelah kematian Bin Laden, merupakan pukulan terbesar yang dialami organisasi tersebut di Pakistan.

Namun mereka memperingatkan bahwa “walaupun terjadi serangan di Pakistan barat, al-Qaeda, afiliasinya dan pendukungnya masih bisa beradaptasi.”

uni togel