ISLAMABAD: Mayoritas anggota parlemen Pakistan pada Jumat mendesak pemerintah untuk tidak mengizinkan pengiriman senjata dan amunisi ke pasukan asing di Afghanistan, Xinhua melaporkan.

Berpartisipasi dalam perdebatan tentang apakah akan membuka kembali jalur pasokan untuk pasukan NATO pimpinan AS di Afghanistan, para anggota parlemen menuntut agar AS menghentikan serangan pesawat tak berawak dan menghormati kedaulatan Pakistan.

AS sejauh ini menolak seruan Pakistan untuk mengakhiri serangan pesawat tak berawak dan bahkan menembakkan rudal ke Waziristan Utara, salah satu dari tujuh distrik di wilayah kesukuan Pakistan di sepanjang perbatasan Afghanistan, menewaskan sedikitnya empat orang.

Anggota parlemen dengan suara bulat meminta pemerintah Pakistan untuk mengadopsi kebijakan luar negeri yang independen, untuk menolak tekanan asing pada isu-isu kepentingan nasional dan untuk memperkuat hubungan dengan semua tetangga.

Anggota oposisi di parlemen juga menyerukan mekanisme untuk menggeledah semua truk NATO untuk melihat apa yang dibawa oleh kendaraan tersebut untuk pasukan NATO melalui Pakistan.

Pakistan menutup jalur pasokan pada November 2011 setelah pesawat tempur AS menyerang dua pos perbatasannya, menewaskan 24 tentara.

Pemerintah menyerukan tinjauan parlemen atas hubungan dengan AS dan juga untuk memutuskan jalur pasokan NATO.

SDy Hari Ini