Ibu pendiri WikiLeaks, Julian Assange, telah tiba di Quito untuk mendesak otoritas Ekuador agar memberikan suaka politik kepada putranya, CNN melaporkan hari Minggu.

“Tentu saja, presiden (Rafael Correa) dan stafnya akan membuat keputusan terbaik,” kata situs web El Ciudadano yang dikelola pemerintah mengutip pernyataan Christine Assange.

Assange telah bersembunyi di kedutaan Ekuador di London selama lebih dari sebulan untuk menghindari ekstradisi ke Swedia, di mana dia menghadapi pengadilan pemerkosaan yang katanya bermotivasi politik.

Situs pembocor rahasia Assange, WikiLeaks, menjadi musuh pemerintah AS pada 2010 ketika membocorkan ratusan ribu kabel diplomatik AS.

Pihak berwenang AS tidak mengesampingkan permintaan ekstradisinya dari Swedia. Assange meminta suaka di Ekuador, yang presidennya masih mempertimbangkan permintaan tersebut.

Jika putranya dikirim ke AS, dia dapat “mengharapkan hukuman mati atau penjara bertahun-tahun dengan siksaan seperti yang mereka lakukan sekarang dengan Bradley Manning”, Christine Assange dikutip oleh El Ciudadano.

Manning adalah analis intelijen Angkatan Darat AS yang diduga membocorkan ratusan ribu dokumen rahasia militer dan Departemen Luar Negeri saat bertugas di Irak.

Banyak dokumen berakhir di situs web WikiLeaks.

Dia ditahan dengan tuduhan membantu musuh, menyebabkan intelijen dipublikasikan secara salah di Internet, mentransmisikan informasi pertahanan nasional dan pencurian properti atau catatan publik. Dia bisa dijatuhi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.

data sdy