MADURAI: Minimnya teknisi laboratorium di Puskesmas Perkotaan (UPHC) di Kota Madurai membuat kehidupan banyak pegawai menjadi sibuk karena terpaksa harus bolak-balik antara dua UPHC.

Seorang teknisi laboratorium, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa pekerjaan teknisi laboratorium dan apoteker di UPHC cukup penting, namun terdapat kekurangan staf di kedua bidang tersebut. Saat ini, dibutuhkan sekitar empat apoteker dan 18 teknisi laboratorium di 31 UPHC yang berfungsi di kota tersebut, tambah teknisi tersebut.

Sumber mengatakan, pada saat-saat tertentu, ketika seorang apoteker bekerja secara bersamaan di dua UPHC dan tidak tersedia di satu UPHC, orang yang tidak memiliki sertifikasi mengambil tanggung jawab untuk memberikan obat kepada pasien, sehingga pasien berisiko pulang dengan membawa obat yang salah.

Menyatakan bahwa hanya ada 13 teknisi laboratorium yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan di semua UPHC di kota tersebut, ia mengatakan bahwa masalah tersebut masih belum terselesaikan selama satu setengah tahun terakhir meskipun keterlibatannya beberapa kali dikeluarkan oleh pejabat. “Kami terpaksa bekerja di dua UPHC dalam seminggu. Kami punya beberapa tuntutan lain, antara lain kenaikan gaji dari Rs 13.000 menjadi Rs 20.000 dan regularisasi posko kami. Padahal kami dijanjikan pos kami akan reguler setelah dua tahun. dari tanggal bergabung belum dilakukan,” imbuhnya.

Teknisi laboratorium lainnya, menjelaskan sifat pekerjaannya, mengatakan bahwa para karyawan dipaksa untuk merawat setidaknya 50-60 pasien setiap hari di satu UPHC, setelah itu mereka harus melakukan 200-300 tes, termasuk tes darah, tes urine, tes Covid. HIV, tes terkait kehamilan dan tes malaria. “Bekerja di dua UPHC sekaligus merupakan hal yang berat bagi kami, bahkan tidak bisa mengambil cuti darurat. Akibatnya banyak pasien yang merasa tidak nyaman, yang tentunya dapat menimbulkan keluhan terhadap pelayanan yang buruk,” ujarnya. .

Salah satu pasien yang datang untuk tes darah di salah satu UPHC mengaku lama menunggu teknisi lab dan harus keluar tanpa mengikuti tes setelah diberitahu bahwa teknisi lab tidak ada saat itu.

Ketika TNIE menghubungi Petugas Kesehatan Kota, Dr Vinothkumar, dia dengan cuek mengatakan bahwa dia tidak siap mengomentari masalah ini.

Komisaris Perusahaan Madurai KJ Praveen Kumar mengatakan ini adalah pertama kalinya masalah ini diberitahukan kepadanya karena baru sebulan sejak ia menjabat. Dia juga meyakinkan akan berbicara dengan pejabat terkait mengenai masalah ini.

sbobet wap