JENEWA: Sedikitnya 28 warga Belgia, termasuk 22 anak-anak, tewas dalam kecelakaan mengerikan di dalam terowongan di Swiss, kata polisi pada Rabu. Perdana Menteri Belgia Elio Di Rupo mengatakan ini adalah “hari yang tragis” bagi negaranya.

Kecelakaan itu terjadi di dekat Sierre sekitar pukul 21.15 pada hari Selasa ketika 50 pelajar Belgia, semuanya berusia sekitar 12 tahun, dan dua pengemudi sedang kembali dari tur ski di Swiss dengan menggunakan bus, kata petugas polisi Christian Varone.

Dua puluh empat orang lainnya terluka dalam kecelakaan itu, lapor Xinhua.

Anak-anak sekolah tersebut berasal dari kota Lommel dan Heverlee di Belgia. BBC mengatakan anak-anak tersebut menghabiskan waktu seminggu di Val d’Anniviers di Pegunungan Alpen Swiss.

Bus menabrak sisi kiri terowongan, berbelok ke kanan dan menabrak jalur darurat di dalam terowongan.

Perdana Menteri Belgia mengungkapkan kekecewaannya atas tragedi tersebut. “Ini adalah hari yang tragis bagi seluruh Belgia,” katanya.

Duta Besar Belgia untuk Swiss, Jan Lunks, mengatakan seluruh Belgia terkejut dan menyatakan terima kasih atas misi penyelamatan tepat waktu yang dilakukan otoritas Swiss.

Delapan helikopter dan 12 ambulans dikerahkan untuk membawa korban luka ke rumah sakit.

Polisi juga telah membentuk tim untuk memberikan bantuan psikologis kepada anak-anak yang selamat dari kecelakaan tersebut.

Jaksa kota Oliver Elsig mengatakan bus tersebut dalam kondisi baik saat kecelakaan terjadi.

Presiden Swiss Eveline Widmer-Schlumpf menyampaikan belasungkawa kepada Belgia atas kecelakaan fatal tersebut.

Widmer-Schlumpf mengatakan Swiss akan melakukan upaya terbaik untuk membantu korban luka dan keluarga mereka serta keluarga korban.

Presiden Prancis Nicolas Sarkozy juga menyampaikan belasungkawa kepada Belgia.

“Saya, sebagai presiden, akan menyampaikan belasungkawa kami kepada teman-teman Belgia kami. Bayangkan keluarga-keluarga ini, penderitaan mereka… Tidak ada lagi tragedi yang mengerikan,” kata Sarkozy dalam wawancara dengan stasiun televisi lokal Europe 1.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengaku terkejut dengan kecelakaan tersebut.

“Bagi semua orang yang terlibat, ini adalah tragedi yang tak terbayangkan. Bagi anak-anak di dalam bus dan orang tua mereka, pikiran kami kini tertuju pada mereka,” kata Rutte seperti dikutip kantor berita Belanda ANP.

Ada sembilan anak Belanda di dalam bus, delapan di antaranya tinggal di Belgia dan satu di Belanda. Nasib mereka masih belum diketahui.

Rutte berharap nama-nama korban bisa diketahui secepatnya. “Ini akan mengakhiri ketidakpastian yang kini terjadi di banyak keluarga,” katanya.

Menteri Luar Negeri Belgia Didier Reynders mengatakan ada tiga bus dan hanya satu yang mengalami kecelakaan.

HK Hari Ini