KABUL: Serangan teror tersinkronisasi yang dilancarkan Taliban di Kabul telah berakhir dan semua penyerang tewas setelah operasi semalam yang menyaksikan serangkaian ledakan pada Senin pagi, kata pihak berwenang.
Militan Taliban berhasil dikendalikan dan semua penyerangnya tewas setelah serangan sengit selama berjam-jam, kata polisi Kabul dalam sebuah pernyataan yang dirilis di sini, Senin. Belum ada perkiraan resmi berapa banyak orang yang tewas.
Serangan-serangan tersebut, termasuk bom bunuh diri dan tembakan senjata berat, dimulai pada hari Minggu pukul 13.35 siang dan berakhir pada hari Senin pukul 7.30 pagi, lapor Xinhua.
Taliban melancarkan serangan brutal di Kabul dan tempat lain di negara itu pada hari Minggu, menargetkan kedutaan besar AS dan Jerman, parlemen Afghanistan, markas NATO dan pangkalan udara yang digunakan oleh pasukan AS.
“Militan terakhir disergap hari ini (Senin) pukul 07.30 di daerah Darul Aman (Kabul) dan semua penyerang tewas,” kata pernyataan polisi.
Namun pernyataan itu tidak mengungkapkan jumlah pasti penyerang yang tewas. Pernyataan itu hanya menyatakan bahwa semua penyerang tewas.
Meskipun tidak ada kejelasan mengenai berapa banyak orang yang terbunuh di Kabul, kementerian dalam negeri mengatakan pasukan keamanan Afghanistan, yang didukung oleh pasukan pimpinan NATO, telah membunuh 47 militan Taliban dan melukai 31 lainnya dalam 24 jam terakhir.
“Polisi Nasional Afghanistan selaras dengan Tentara Nasional dan didukung oleh pasukan koalisi pimpinan NATO melancarkan 11 operasi gabungan di berbagai provinsi termasuk Kabul dalam 24 jam terakhir yang menewaskan 47 pemberontak bersenjata, 31 luka-luka, dan 21 ditangkap,” a pernyataan ditambahkan.
Namun, tidak disebutkan apakah pasukan keamanan mengalami korban jiwa.
Serangan hari Minggu di ibu kota Afghanistan adalah serangan besar pertama dalam lebih dari enam bulan. Kawasan Kabul yang dijaga ketat, tempat terjadinya serangan, sering dikunjungi orang asing dan jarang menjadi lokasi kekerasan.
Ketika pasukan keamanan memerangi pemberontak Taliban yang bersenjata lengkap, serangkaian ledakan mengguncang Kabul Senin pagi.
Ledakan berlanjut selama beberapa waktu. Mereka mengikuti baku tembak yang berlangsung hingga Minggu malam di kawasan yang menampung kantor-kantor pemerintah dan kedutaan besar, CNN melaporkan.
Sediq Seddiqi, juru bicara Kementerian Dalam Negeri, menekankan bahwa gerilyawan Taliban “tidak punya pilihan selain menyerah atau dibunuh oleh pasukan Afghanistan”.
Taliban mengatakan serangan hari Minggu adalah awal dari “serangan musim semi”.
Serangan terakhir di Kabul sebesar ini terjadi pada bulan September 2011 ketika pemberontak bersenjata lengkap mengambil alih gedung tinggi yang belum selesai dibangun dan melepaskan tembakan ke kedutaan AS dan markas NATO. Serangan itu menyebabkan 14 warga Afghanistan tewas.