Investigasi telah diluncurkan terhadap pembantaian di sebuah gurudwara di Wisconsin di AS di mana enam orang tewas sebelum pria bersenjata itu ditembak mati. Menurut penyelidikan awal, pria bersenjata tersebut, yang diidentifikasi sebagai mantan anggota Angkatan Darat Wade Michael Page, kemungkinan memiliki hubungan dengan kelompok supremasi kulit putih. Dia memiliki band punk sayap kanan bernama End Apathy.

Page membeli senjata tersebut dari Shooters Shop di Wisconsin pada 28 Juli dan mengambilnya dua hari kemudian. Dia bahkan menggunakan jarak tembak toko pada satu titik.

Menurut polisi, dia baru saja berpisah dari pacarnya, namun tidak memberikan indikasi kemungkinan penyerangan. Namun, temannya mengatakan kepada CNN bahwa dia berbicara tentang pembersihan rasial dan perang suci.

Namun, ibu Page mengaku dia bukan seorang rasis dan dia tidak tahu apa yang mengubah putranya.

Dia berkata: “Apa yang mengubahnya, saya tidak tahu dan tentu saja kita tidak akan pernah tahu. Dia punya teman Hispanik dan dia punya teman berkulit hitam.”

“Saya benar-benar terpukul. Ayahnya sangat terpukul. Kami sangat terkejut. Hati saya tertuju pada orang-orang itu. Saya sangat terpukul untuk mereka.”

Menanggapi insiden tersebut, Presiden AS Barack Obama memperingatkan bahwa insiden serupa sedang meningkat dan mengatakan sudah waktunya untuk melakukan pencarian jati diri.

Obama berkata: “Kita semua menyadari bahwa peristiwa-peristiwa mengerikan dan tragis seperti ini sering terjadi. Ini saatnya untuk mencari jati diri dan kita perlu memikirkan cara-cara untuk berhenti mengurangi kekerasan.”

Sementara itu, Menteri Persatuan Negara SM Krishna, yang berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, meminta keamanan diberikan di seluruh denominasi agama.

“Kepastian kepada masyarakat India perlu datang dari pemerintahan Obama bahwa kepentingan mereka akan cukup aman. Saya juga menyarankan kepada Menteri Clinton bahwa tempat-tempat ibadah di Amerika, yang lintas denominasi agama, harus mendapat perlindungan penuh. , kata Kresna.

Sementara itu, umat Sikh di Wisconsin berkumpul setelah penembakan mematikan itu untuk menghormati para korban tewas. Sebuah upacara khusus diadakan untuk mendoakan para korban penembakan fatal di Oak Creek.

Namun, dalam upacara tersebut juga digarisbawahi bahwa perlunya menyadarkan masyarakat akan budaya dan kepercayaan Sikhisme.

Upacara tersebut juga dihadiri oleh beberapa orang yang hadir di Gurudwara saat penembakan maut itu terjadi. Mereka mengatakan seluruh komunitas Sikh sedang berduka.

lagutogel