Sekitar 650 sandera yang ditahan oleh kelompok bersenjata di ladang gas di Aljazair telah dibebaskan, kantor berita resmi APS melaporkan pada hari Jumat.

Para sandera ditahan di fasilitas gas di provinsi Illizi.

Mereka yang dibebaskan termasuk 570 warga Aljazair dan lebih dari separuh dari 132 orang asing yang ditahan, kata Xinhua mengutip laporan itu.

Sebuah sumber mengatakan pasukan khusus tentara masih mencari solusi damai untuk membebaskan sisa sandera, sebelum membasmi para militan yang bersembunyi di kilang dekat fasilitas gas.

Helikopter tentara Aljazair menembaki fasilitas tersebut pada hari Kamis, menewaskan sejumlah penculik, kata laporan media.

Ladang gas alam British Petroleum (BP) berada di Ain Amenas di provinsi Illizi, sekitar 60 km dari perbatasan Libya.

Kantor berita ANI Mauritania mengatakan juru bicara para penculik mengidentifikasi diri mereka sebagai “Batalyon Darah”.

Para militan sebelumnya mengatakan mereka menahan 41 warga negara asing, termasuk pekerja Amerika, Perancis, Inggris, Norwegia dan Jepang.

Pihak berwenang Aljazair sebelumnya mengatakan para penculik adalah warga Aljazair dan bekerja di bawah perintah Mokhtar Belmokhtar, mantan komandan Al-Qaeda di Maghreb Islam (AQIM).

Sebuah pernyataan yang dikatakan datang dari para sandera menyerukan diakhirinya intervensi militer Prancis terhadap pemberontak Islam di negara tetangga Mali.

lagu togel