Dua remaja Tibet tewas setelah membakar diri mereka sendiri di luar sebuah biara di China barat daya dalam protes terbaru terhadap pemerintahan China, kata sebuah kelompok hak asasi manusia di luar negeri, Selasa.

Insiden itu mendorong jumlah bakar diri yang dikonfirmasi sejak 2009 menjadi 51, Free Tibet yang berbasis di London mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Kelompok itu mengatakan biksu berusia 18 tahun Lobsang Kalsang dan mantan biksu Damchoek berusia 17 tahun membakar diri mereka sendiri di luar Biara Kirti di Kabupaten Aba di Provinsi Sichuan pada hari Senin. Mereka meninggal hari itu setelah dibawa ke rumah sakit oleh otoritas China, kata Free Tibet.

Mengutip saksi mata, Free Radio Asia mengatakan kedua remaja itu meneriakkan slogan-slogan yang mengutuk kebijakan China di Tibet.

Polisi di distrik Aba mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka tidak memiliki informasi tentang bakar diri, yang jarang dilaporkan oleh media pemerintah China.

Aba, rumah bagi Biara Kirti Tibet yang tenang, menyaksikan setidaknya 27 bakar diri, menurut hitungan sebelumnya oleh Kampanye Internasional untuk Tibet.

Pendukung mengatakan para pelaku bakar diri memprotes aturan keras Beijing di wilayah Tibet dan menyerukan kembalinya Dalai Lama. China menyalahkan pemimpin spiritual Tibet di pengasingan karena menghasut pembakaran, tetapi Dalai Lama membantah tuduhan tersebut.

Pemimpin spiritual tidak pernah secara terbuka mendukung atau mengutuk tindakan tersebut.

Lobsang Sangay, pemimpin politik orang-orang Tibet di pengasingan, mengatakan awal bulan ini bahwa insiden tersebut bertentangan dengan komitmen gerakan tersebut terhadap non-kekerasan, tetapi tugasnya untuk menyoroti mengapa para pengunjuk rasa tewas.

Dia menyatakan kekecewaannya bahwa bakar diri oleh orang Tibet tidak mendapat perhatian internasional yang sama seperti bunuh diri serupa dari seorang pria Tunisia yang memicu Musim Semi Arab.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland di Washington mengatakan Senin bahwa Amerika Serikat meminta Beijing untuk “menampung keluhan yang sah dari orang-orang Tibet di dalam China untuk melindungi hak asasi manusia mereka, melindungi cara hidup mereka dan untuk mengatasi masalah ini melalui dialog.”

lagu togel